Menu

Selasa, 22 Agustus 2017

Klasifikasi maintenance

Hiii sobat Pembaca yang riang gembira,,,hehehehehe..okey yaa ane akan share tentang kelanjutan dari Definisi Perawatan sesuai posting sebelumnya kita sudah mengetahui arti dari perawatan maka pada step selanjutnya adalah klasifikasi maintenance ( pengelompokan jenis perawatan ).
Langsung ya sobb..

Klasifikasi 

Preventive Maintenance 

Preventive maintenance  adalah perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat. Perawatan ini dilakukan tanpa perlu menunggu tanda-tanda atau terjadinya kerusakan.
Preventive maintenance terbagi menjadi 3 (tiga),yaitu :

1.Periodic Maintenance 

Periodic maintenance adalah pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat bekerja untuk jumlah jam operasi tertentu. Jumlah jam operasi ini adalah sesuai dengan jumlah yang ditunjukan oleh pencatat jam operasi (service meter) yang ada pada alat tersebut.
Service meter pada monitor panel D85ESS-2 :
Service meter pada monitor panel PC200-7:
Periodic maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :

  • Periodic Inspection 

Periodic inspection adalah  inspeksi atau pemeriksaan harian (daily – 10  hours) dan mingguan (weekly – 50   hours) sebelum unit dioperasikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan. Pada pelaksanaan pemeriksaan harian (daily) dapat menggunakan beberapa alat bantu, diantaranya :

  1. Check sheet, yaitu suatu  form (daftar) yang digunakan untuk mencatat hasil operasi dari tiap-tiap alat dalam satu hari operasi. 
  2. Daily check, yaitu suatu  form (daftar) seperti halnya  check sheet namun berbeda pada ukurannya (pocket size), sehinggga operator atau mekanik akan dengan mudah mencatatnya. 


  • Periodic Service 

Periodic service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang dilakukan secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan  service meter/hour meter (HM).
Perawatan alat atau  machine secara teratur (berkala) adalah sangat penting demi menjamin pengoperasian alat yang bebas dari kerusakan. Selain itu, dengan melaksanakan perawatan alat secara teratur, umur alat dapat mencapai atau sesuai  umur yang direkomendasikan oleh factory.



Waktu (time) dan uang (cost) yang dikeluarkan untuk melaksanakan  periodic service (perawatan berkala) akan dikompensasi dengan umur alat yang panjang dan berkurangnya ongkos perbaikan alat. Pada kondisi operasi yang berat, jadwal waktu perawatan perlu dipersingkat dari ketentuan yang terdapat pada  shop manual. Tabel di bawah menunjukkan periodic service yang harus dilaksanakan berdasarkan jumlah jam kerja (operating hours) yang tertera pada service meter/hour meter (HM).
Walaupun alat/machine  telah distel dan di-setting dengan hati-hati sekali sebelum dikapalkan, akan tetapi suatu  machine baru membutuhkan pengoperasian yang hati-hati pada  250 jam pertama untuk mendudukkan bagian-bagian yang bergerak dari machine.
Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah :

  1. Setelah start, running engine kira-kira 5 (lima) menit pada putaran rendah (low idle) untuk memanaskannya sebelum beroperasi. 
  2. Hindari menjalankan engine pada putaran tinggi (high idle). 
  3. Hindari menjalankan atau menambah kecepatan engine secara tiba-tiba, mengerem dengan tiba-tiba atau berbelok dengan tajam j ika tidak diperlukan. 
  4. Oli dan elemen saringannya harus diganti seluruhnya dengan oil dan elemen saringan yang baru dan asli. 
  5. Ingatlah untuk selalu melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala seperti yang ditunjukan pada buku petunjuk. 
  6. Ingatlah untuk selalu mempergunakan baban bakar dan  minyak pelumas yang rekomendasikan oleh factory. 

Untuk PS 250 yang pertama (initial), j ika alat masih baru, maka perlu diperlakukan secara khusus. Dalam hal ini ada beberapa  item yang harus diganti walaupun umur pakainya belum selesai. Dengan melakukan hal ini berarti biaya yang dikeluarkan memang lebih besar diawal kepemilikan alat seperti diperlihatkan pada kurva bak mandi (bath up curve) di bawah.
Selama periode A, perlu perhatian lebih khusus agar periode B dapat diperpanjang. Perawatan yang dilaksanakan selama periode B perlu diperhatikan juga agar kenaikan biaya pada periode C menjadi rendah. Secara keseluruhan apa yang dilakukan pada setiap periodic service dapat dilihat pada OMM (Operation and Maintenance Manual).

2.Schedule Overhaul 




Schedule overhaul adalah jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan standard  overhaul masing-masing komponen yang ada.Schedule overhaul dilaksanakan untuk merekondisi machine atau komponen agar kembali ke kondisi standard sesuai dengan standard  factory.Interval waktu yang telah ditentukan dipengaruhi oleh kondisi yang beraneka ragam seperti kondisi medan operasi, pelaksanaan  periodic service, keterampilan operator dan lain sebagainya.

Overhaul dilaksanakan secara terjadwal tanpa menunggu machine atau komponen tersebut rusak.Pada pelaksanaannya, kadang kala terjadi sesuatu yang merubah jadwal/schedule  overhaul.
Macam-macam overhaul diantaranya adalah :

  1. Engine top overhaul. 
  2. Engine overhaul. 
  3. Torque conventer overhaul. 
  4. Transmission overhaul. 
  5. Steering overhaul. 
  6. Final drive overhaul. 
  7. General overhaul.  
  8. Others. 

3.Condition Based Maintenance 

Condition based maintenance adalah jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit yang diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM), Program Pemeliharaan  Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H).  Condition based maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan  Part and Service News (PSN) atau modification program yang dikeluarkan oleh factory.

  • Program Analisa Pelumas (PAP) 

Program Analisa Pelumas (PAP) merupakan suatu sistem perawatan yang dilaksanakan secara ilmiah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sedini mungkin keausan dan gejala kerusakan pada komponen yang disebabkan oleh keausan yang tidak wajar tanpa harus membongkar komponen tersebut.

Program ini dilaksanakan dengan mengambil contoh minyak pelumas (sample) pada alat yang dilakukan secara berkala. Setiap contoh minyak pelumas yang diambil akan dianalisa di laboratorium untuk mengetahui jenis serta kadar logam yang terdapat didalam minyak pelumas tersebut, sehingga dapat
diketahui kemungkinan kerusakan yang akan terjadi.Sebagai contoh, dapat diketahui keausan yang tidak wajar pada bearing, sleeve, piston, crankshaft, hydraulic pump atau valve.

Melalui Program Analisa Pelumas (PAP), dapat diketahui juga gejala penurunan kemampuan engine, masalah-masalah pembakaran, kebocoran air pendinginan atau bahan anti  freeze dan kotoran-kotoran yang bercampur dengan oil. Dengan demikian kerusakan yang berakibat fatal dapat diketahui secepatnya. Selain itu, dengan melaksanakan Program Analisa Pelumas (PAP),juga akan membantu perencanaan perawatan yang lebih  ekonomis, sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

  • Program Pemeriksaan Mesin (PPM) 


Program Pemeriksaan Mesin (PPM) merupakan bagian dari program total service PT. United Tractors, tbk. Tujuan dari pemeriksaan mesin secara teratur dan terencana adalah untuk mendapatkan data yang akurat mengenai kondisi unit, melalui metode pengukuran dan  instrument diagnostic. Berdasarkan data tersebut, rekomendasi yang diperlukan dapat diberikan untuk memperbaiki keadaan mesin menuju kondisi operasi yang optimum.

Data yang telah terkumpul kemudian dimasukkan dalam sistem manajemen mesin untuk dicatat umur pemakaian mesin, biaya perbaikan, dibuat jadwal overhaul, juga sebagai historical dari mesin.


  • Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) 


Sama halnya dengan Program Pemeriksaan Mesin (PPM), Program Pemelihaman Undercarriage (P2U) ini pun merupakan bagian dari konsep  total service PT.United Tractors, tbk. Tujuan program ini adalah mengurangi biaya pemeliharaan  undercarriage yang ditunjukkan kepada para pemilik alat. Kenapa harus membuang 90% komponen-komponen undercarriage,jika hanya terdapat 10% saja yang mengalami keausan.
Dengan Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U), melalui proses peremajaan (rebuild), bisa dikurangi biaya (cost) sebesar 60% dari harga komponen baru dengan kualitas yang dijamin 80% dari jangka waktu pakai komponen baru.
Program Pemeliharaan  Undercarriage (P2U) terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu :

  1. Inspeksi keausan secara berkala atas komponen-komponen undercarriage seperti track link,track roller, carrier roller, front idler atau sprocket. 
  2. Analisa keausan komponen  undercarriage berupa  Track Inspection Report yang memberikan rekomendasi secara terperinci mengenai langkah-langkah yang sebaiknya diambil untuk pemeliharaan undercarriage agar dapat mencapai jangka waktu pakai yang maksimal. 


4.Corrective Maintenance 

Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi machine ke kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment (penyetelan).  Berbeda dengan preventive maintenance yang pelaksanaannya teratur tanpa menunggu adanya kerusakan, corrective maintenance justru dilakukan setelah komponen/machine telah menunjukkan adanya gejala kerusakan atau rusak sama sekali.
Corrective maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1.Repair and Adjusment
Repair and adjusment adalah perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang belum parah atau machine belum breakdown (tidak bisa digunakan).

Misal, jika terjadi gangguan pada sistem pengisian (no charging),maka salah satu cara memperbaikinya adalah dengan melakukan  adjustment alternator belt.  








2.Brakedown Maintenance
Brakedown maintenance  adalah perawatan yang
dilaksanakan setelah machine breakdown (tidak bisa digunakan). Hal ini biasanya terjadi karena adanya kerusakan yang diabaikan terus menerus tanpa ada usaha untuk memperbaikinya. Kerusakan tersebut semakin lama semakin parah. Umumnya kerusakan kecil tadi menjadi besar dan menyebabkan komponen lain ikut menjadi rusak. Perawatan yang demikian ini akan menyebabkan biaya perbaikan melambung tinggi. Untuk menghindari ini, lakukanlah preventive maintenance dengan baik dan segera lakukan perbaikan jika muncul gejala kerusakan, agar kerusakan yang lebih besar dapat dihindari.


GLOSARIUM

Maintenance atau perawatan: usaha-usaha atau tindakan-tindakan reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan  performance dari sebuah mesin selalu seperti kondisi dan  performance dari mesin tersebut waktu masih baru, namun dengan biaya perawatan yang serendah-rendahnya.
Down time: waktu dimana sebuah alat tidak dapat beroperasi dikarenakan alat tersebut sedang mengalami suatu kerusakan. 
Inspection : pengontrolan pada sebuah alat.
Replace : penggantian suatu komponen pada sebuah alat.
Adjusting  : penyetelan sebuah komponen alat berat yang dimaksudkan untuk mengembalikan performance alat sesuai standar.
Repair : suatu perbaikan yang dilakukan pada sebuah alat.
Testing  : pengetesan yang dilakukan pada suatu alat untuk mengetahui kondisi sebuah komponen.  
High availability : berdaya guna tinggi.
Best performance : berdaya guna mekanis yang paling baik.
Reduce repair cost : mengurangi biaya perbaikan.
Service: Suatu kegiatan  service yang dilakukan untuk mencegah timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat/machine dapat mencapai umur pakai yang direkomendasikan oleh factory.
Service Meter : Angka yang menunjukkan jumlah jam kerja (operating hours) sebuah unit.Terletak pada monitor panel unit itu sendiri.
Preventive maintenance: perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat. 
Periodic maintenance: pelaksanaan  service yang dilakukan setelah alat bekerja untuk jumlah jam operasi tertentu.
Periodic inspection:  inspeksi atau pemeriksaan harian (daily – 10  hours) dan mingguan (weekly – 50  hours) sebelum unit dioperasikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan.
Periodic service: suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang dilakukan secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service meter/hour meter (HM).
Schedule overhaul : jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan standard overhaul masing-masing komponen yang ada.
Condition based maintenance: jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit yang diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM), Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H). Condition based maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan Part and Service News (PSN) atau modification program yang dikeluarkan oleh factory.
Corrective maintenance: perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi machine ke kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment (penyetelan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar