Menu

Selasa, 22 Agustus 2017

Prinsip Dasar Bearing

hiiii sobat pembaca...
kali ini postingan ane akan mencoba pengenalan pada Prinsip dasar bearing..
langsung aj yaaa..

BEARING

Bearing berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan serta hilangnya tenaga akibat bagian yang saling berputar. Bearing dibagi menjadi dua tipe yaitu plain bearing (friction bearing) dan anti friction bearing.

1.Plain Bearing
Plain bearing mengurangi gesekan karena adanya sliding  contact  antara permukaan yang saling bergesekan. Plain bearing disebut juga dengan bushing atau bearing. Bushing dan bearing memiliki pengertian yang hampir sama, secara umum dapat dibedakan berdasarkan kriteria berikut:
Plain bearing disebut bushing apabila:

  1. Berbentuk sleeve satu lingkaran penuh dengan pemasangan di press terhadap lubang.
  2. Memungkinkan proses finishing pada bagian dalam dari  bushing untuk mendapatkan penyesuaian yang tepat.
  3. Digunakan untuk putaran lambat dengan tingkat beban  ringan sampai berat atau putaran sedang dengan beban ringan.

Plain bearing disebut split bearing apabila:

  1. Berbentuk sleeve setengah lingkaran sehingga untuk menjalankan fungsinya digunakan dua buah sleeve setengah lingkaran (satu pasang).
  2. Digunakan untuk putaran tinggi.

Bushing
Plain bearing terbuat dari berbagai macam material tergantung pada kecepatan putar  shaft, beban yang didukung dan tipe pelumasan yang digunakan. Plain bearing terbuat dari kayu, karet, plastik,besi tuang, tembaga, kuningan dan perunggu.
Berdasarkan pelumasannya plain bearing digolongkan menjadi:

  1. Pelumasan kering : tidak terdapat lubrikasi antara permukaan yang saling bersinggungan.
  2. Pelumasan terbatas : pelumasan dengan kondisi lapisan film tipis antar bagian yang saling bergesekan.
  3. Pelumas penuh : keseluruhan permukaan yang bersinggungan dipisahkan oleh lapisan.

2.Anti Friction Bearing
Anti friction bearing memiliki tiga jenis bentuk dasar bearing, yaitu:

  1. Ball Bearing
  2. Roller Bearing
  3. Needle Bearing

Anti Friction Bearing
Anti friction bearing terbuat dari baja yang dikeraskan (hardened steel). Dimana bagian-bagian utama dari anti friction bearing adalah:

  • Race  adalah cincin bagian dalam  (inner race)  dan cincin bagian luar  (outer race) sebagai tempat dudukan elemen gelinding.
  • Ball, rollers atau needle adalah element gelinding untuk mengurangi gesekan.
  • Separator atau cages adalah pengatur jarak antara element gelinding.


  Ball Bearing
Ball bearing memiliki empat macam race, yaitu :

  1. Conrad bearing
  2. Full type bearing
  3. Split race bearing
  4. Angular contact bearing

Ball bearing dibagi menjadi empat macam berdasarkan beban yang diterimanya, yaitu :

  1. Radial Load Bearing
  2. Radial and Thrust Load Bearing
  3. Self Aligning Radial Load
  4. Thrust Load Bearing

•  Roller Bearing
Roller  bearing digunakan untuk menumpu beban yang lebih besar dibanding dengan  ball  bearing
Berdasarkan beban yang diterima roller bearing digolongkan menjadi:

  1. Radial Load, Straight Roller Bearing.
  2. Radial and Thrust Load, Tapered Roller.
  3. Self Aligning, Radial and Thrust Load.
  4. Self Aligning, Radial and Thrust Load Concave Roller Bearing.
  5. Thrust Load.

•  Needle Bearing
Needle bearing memiliki elemen gelinding berdiameter kecil atau berbentuk jarum, karena bentuknya tersebut maka needle bearing banyak digunakan untuk tempat dengan ruang terbatas. Jenis needle bearing meliputi radial load bearing dan thrust load bearing.



GLOSARIUM
Additive     : bahan tambah. 
Anti foam     : sifat oli untuk tidak mudah berbusa. 
Anti Rust / corrosion     : sifat oli memisahkan debu dan mencegah korosi. 
Anti wear      : sifat oli untuk mencegah keausan. 
Ash content      : besarnya kandungan debu pada fuel. 
Bearing      : berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan serta hilangnya tenaga akibat bagian yang saling berputar. 
Belt      : Pemindah tenaga melalui kontak antara  belt dengan  pulley penggerak dan  pulley yang digerakkan. 
Boiling point     : titik didih dari suatu material. 
Bolt     : fasteners yang digunakan sebagai pasangan dari nut. 
Cetane number      : merupakan nilai yang menunjukkkan kemudahan pembakaran  fuel. Cetane number sangat menentukan kemudahan start dan pembakaran. 
Clamp     : digunakan untuk pengikat pada penyambungan hose ke pipa logam. 
Coloumb (Q)      : banyaknya muatan listrik (elektron) yang mengalir melalui suatu titik pada sebuah penghantar. 
Coolant      : zat cair yang digunakan pada circuit pendingin engine.  
Density     : berat jenis. 
Drop point      : titik leleh, merupakan titik suhu pada saat grease mulai mencair akibat panas.  
Electrolyte battery     : material pada battery yang membuat material aktif seperti plate dan asam sulfat (sulfuric acid) terjadi reaksi kimia sehingga battery dapat menghasilkan arus. 
Extreme pressure memperbaiki ketahanan oil terhadap tekanan. 
Fasteners     : pengencang yang digunakan untuk menggabungkan beberapa  parts atau komponen menjadi suatu komponen assembly. 
Flash point     : merupakan nilai yang lebih menunjukkan temperatur penyalaan bahan bakar. 
Gasket      : mencegah kebocoran cairan melalui permukaan bidang  kontaknya terhadap komponen yang dirakit dan bersifat static. 
Key     : pasak, digunakan sebagai lock antara roda sisi atau pulley tehadap shaft. 
Konduktor      :  Material yang dapat mengalirkan arus listrik, konduktor juga dapat dikatakan sebagai bahan yang atom–atomnya mempunyai jumlah elektron lebih kecil dari empat pada lintasan (kulit) terluar. 
Leverage/Mechanical lever      : alat yang digunakan untuk meneruskan dan menambah gerakan dan gaya. 
Liquid       : suatu zat atau material yang berbentuk cair. 
Nut      : merupakan fasteners dengan aplikasi pemakaian sebagai pasangan dari bolt. 
Pin     : digunakan sebagai  fasteners pada bagian parts yang bergerak dan sebagai pengunci (lock) serta sebagai pelurus posisi parts yang saling disambungkan. 
Pour point      : menunjukkan temperatur terendah fuel dapat mengalir.  
Pressure     : gaya pada satuan luas. 
O-ring     : berfungsi sebagai seal akibat tertekan (squeezed) pada komponen.  
Oxidation inhibitor       : sifat oli terhadap peristiwa oksidasi. 
Resistance      : hambatan, merupakan perlambatan kecepatan elektron bebas yang berjalan melalui sebuah logam, satuan hambatan listrik adalah ohm dan simbolnya adalah F.  
Screw     : merupakan salah satu jenis fasteners yang bentuknya hampir sama dengan bolt atau capscrew, akan tetapi berukuran kecil. 
Seal      : digunakan sebagai penyekat atau perapat pada bagian yang saling disambungkan terhadap kebocoran cairan, udara, debu, dan menjaga tekanan. 
Snap ring     : merupakan pendukung yang berfungsi sebagai lock penempatan posisi atau penahan (retainer), 
Spesific gravity      :   rapat relatif, merupakan perbandingan (rasio) dan berat jenis (density) suatu zat cair diperbandingkan dengan berat jenis air murni. 
Stud      : merupakan salah satu jenis  fasteners berupa steel rod yang memiliki  thread pada kedua ujungnya. 
Tensile strength     : Kekuatan tarik dari suatu bahan. 
Thread     : Ulir, thread dibedakan atas thread kasar (coarse thread) dan thread halus (fine thread). 
Viscosity     : kekentalan, merupakan ukuran kemampuan suatu cairan untuk mengalir.
Washer      : merupakan cincin penutup yang digunakan antara bolt ataupun nut terhadap parts atau komponen yang diikat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar