Menu

Senin, 21 Agustus 2017

Prinsip Dasar Pendingin ( Coolant )

Hiii Sobat Pembaca,,
kali ini ane akan share tentang prinsip dasar pendingin agar sobat pembaca bisa memahami pentingnya pemilihan yang tepat untuk pemilihan jenis pendinginan untuk perawatan mesin.
okeeeyy ,,,,langsung yaaahhh,,,

Coolant adalah zat cair yang digunakan pada circuit pendingin engine. Fungsi utama coolant adalah sebagai penyerap panas, pada bagian-bagian engine seperti cylinder block & cylinder head.
Sifat- sifat yang harus dimiliki coolant diantaranya sebagai berikut:

  1. Memiliki sifat penyerap panas/sebagai media pemindah panas. 
  2. Mencegah terjadinya/ timbulnya endapan pada sirkuit sistem pendingin. 
  3. Tidak berakibat korosif logam besi tembaga ataupun aluminum. 

Air merupakan media praktis sebagai penyerap panas walaupun demikian lambat laun air dapat
menyebabkan korosi dan karena kandungan mineral dalam  air dapat mengakibatkan timbulnya
endapan pada permukaan saluran pendingin. Clorida, sulfat, magnesium dan calsium pada air dapat
menyebabkan  scale deposit dan  sludge deposit atau korosi. Air yang telah mengalami distilasi  atau
detonisasi direkomendasikan penggunaannya untuk mengurangi efek yang dibutuhkan oleh kandungan mineral pada air.
Kandungan maksimum mineral dalam air pendingin ditunjukkan dalam tabel berikut :
Selain batas maksimum kandungan mineral air tidak boleh bersifat asam atau bersifat basa atau memiliki pH 7, selain itu air harus bersih, tidak berwarna dan tidak berasa.



GLOSARIUM
Additive     : bahan tambah. 
Anti foam     : sifat oli untuk tidak mudah berbusa. 
Anti Rust / corrosion     : sifat oli memisahkan debu dan mencegah korosi. 
Anti wear      : sifat oli untuk mencegah keausan. 
Ash content      : besarnya kandungan debu pada fuel. 
Bearing      : berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan serta hilangnya tenaga akibat bagian yang saling berputar. 
Belt      : Pemindah tenaga melalui kontak antara  belt dengan  pulley penggerak dan  pulley yang digerakkan. 
Boiling point     : titik didih dari suatu material. 
Bolt     : fasteners yang digunakan sebagai pasangan dari nut. 
Cetane number      : merupakan nilai yang menunjukkkan kemudahan pembakaran  fuel. Cetane number sangat menentukan kemudahan start dan pembakaran. 
Clamp     : digunakan untuk pengikat pada penyambungan hose ke pipa logam. 
Coloumb (Q)      : banyaknya muatan listrik (elektron) yang mengalir melalui suatu titik pada sebuah penghantar. 
Coolant      : zat cair yang digunakan pada circuit pendingin engine.  
Density     : berat jenis. 
Drop point      : titik leleh, merupakan titik suhu pada saat grease mulai mencair akibat panas.  
Electrolyte battery     : material pada battery yang membuat material aktif seperti plate dan asam sulfat (sulfuric acid) terjadi reaksi kimia sehingga battery dapat menghasilkan arus. 
Extreme pressure memperbaiki ketahanan oil terhadap tekanan. 
Fasteners     : pengencang yang digunakan untuk menggabungkan beberapa  parts atau komponen menjadi suatu komponen assembly. 
Flash point     : merupakan nilai yang lebih menunjukkan temperatur penyalaan bahan bakar. 
Gasket      : mencegah kebocoran cairan melalui permukaan bidang  kontaknya terhadap komponen yang dirakit dan bersifat static. 
Key     : pasak, digunakan sebagai lock antara roda sisi atau pulley tehadap shaft. 
Konduktor      :  Material yang dapat mengalirkan arus listrik, konduktor juga dapat dikatakan sebagai bahan yang atom–atomnya mempunyai jumlah elektron lebih kecil dari empat pada lintasan (kulit) terluar. 
Leverage/Mechanical lever      : alat yang digunakan untuk meneruskan dan menambah gerakan dan gaya. 
Liquid       : suatu zat atau material yang berbentuk cair. 
Nut      : merupakan fasteners dengan aplikasi pemakaian sebagai pasangan dari bolt. 
Pin     : digunakan sebagai  fasteners pada bagian parts yang bergerak dan sebagai pengunci (lock) serta sebagai pelurus posisi parts yang saling disambungkan. 
Pour point      : menunjukkan temperatur terendah fuel dapat mengalir.  
Pressure     : gaya pada satuan luas. 
O-ring     : berfungsi sebagai seal akibat tertekan (squeezed) pada komponen.  
Oxidation inhibitor       : sifat oli terhadap peristiwa oksidasi. 
Resistance      : hambatan, merupakan perlambatan kecepatan elektron bebas yang berjalan melalui sebuah logam, satuan hambatan listrik adalah ohm dan simbolnya adalah F.  
Screw     : merupakan salah satu jenis fasteners yang bentuknya hampir sama dengan bolt atau capscrew, akan tetapi berukuran kecil. 
Seal      : digunakan sebagai penyekat atau perapat pada bagian yang saling disambungkan terhadap kebocoran cairan, udara, debu, dan menjaga tekanan. 
Snap ring     : merupakan pendukung yang berfungsi sebagai lock penempatan posisi atau penahan (retainer), 
Spesific gravity      :   rapat relatif, merupakan perbandingan (rasio) dan berat jenis (density) suatu zat cair diperbandingkan dengan berat jenis air murni. 
Stud      : merupakan salah satu jenis  fasteners berupa steel rod yang memiliki  thread pada kedua ujungnya. 
Tensile strength     : Kekuatan tarik dari suatu bahan. 
Thread     : Ulir, thread dibedakan atas thread kasar (coarse thread) dan thread halus (fine thread). 
Viscosity     : kekentalan, merupakan ukuran kemampuan suatu cairan untuk mengalir.
Washer      : merupakan cincin penutup yang digunakan antara bolt ataupun nut terhadap parts atau komponen yang diikat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar