Senin, 21 Agustus 2017

Prinsip dasar Electrolyte Battery

Hiii sobat pembaca,,
Pada Postingan kali ini ane akan share tentang Prinsip dasar tentang electrolite battery..
Langsung aja yaaa sobb...

Battery menghasilkan arus berdasarkan reaksi kimia antara material aktif seperti  plate dan asam sulfat  (sulfuric acid) dari larutan  electrolyte. Larutan  electrolyte tersebut dari campuran antara air suling (H2O) dan asam sulfat (H2SO4) dengan konsentrasi larutan H2O 64% dan H2SO4 36%. Skema berikut menggambarkan komposisi larutan electrolyte.
Electrolyte pada saat kondisi battery fuel charge merupakan campuran dari concentrate asam sulfat pada air seperti pada skema diatas yang memiliki specific gravity 1.270 pada 27ÂșC. Tegangan pada cell battery tergantung pada perbedaan kimia antara plate (aktif material) dan konsentrasi atau kandungan electrolyte. Battery terdiri dari Plate positif yang terbuat dari peroksida timbal (PbO2), plate negatif yang terbuat dari timbal (Pb) dan larutan electrolyte (H2SO4). Pada saat discharge arus battery dihasilkan dan peristiwa reaksi kimia sbb: Plate positif (PbO2) terbuat dari campuran antara timbal (Pb) dan Oksigen (O2) sedangkan asam sulfat ( S ) dan oksigen. Oksigen pada plat positif dan hydrogen pada asam sulfat bereaksi membentuk air (H2). Saat yang sama timbal (Pb) pada plate positif maupun negatif beraksi dengan SO4 sehingga menjadi PbSO4.
Pada saat proses charging terjadi reverse proses kimia pada larutan electrolyte battery. Timbal sulfat (PbSO4) terurai menjadi Pb dan SO4. Sedangkan air (H2O) terurai menjadi hydrogen dan bereaksi dengan SO4 menjadi asam sulfat (H2SO4). Pada saat yang sama oksigen (O2) terurainya H2O diikat oleh timbal (Pb). Plate positif membentuk timbal (PbO2).
Pada saat proses discharging, specific gravity electrolyte battery mengalami penurunan karena pada saat tersebut  sulfuric acid (asam sulfat) diikat oleh timbal sehingga menjadi timbalk sulfat (PbSO4) sehingga yang tersisa dari  electrolyte adalah air. Pada peristiwa  charging specific, gravity larutan electrolyte akan naik karena pada saat tersebut terbentuk larutan asam sulfat (H2SO4).  Specific gravity dan tegangan battery.
Pada proses charging H2O terurai H2 dan O2 untuk bereaksi dengan Pb dan SO4. Gas H2 bersifat mudah terbakar dan explosive sehingga perlu terdapat ventilasi yang cukup dan dari api. Bila melakukan charging dengan charger tutup battery harus dibuka dan pastikan lubang ventilasi tutup battery selalu bersih, battery yang mengalami over charging ditandai dengan penambahan air battery yang berlebihan, karena H2O menguap pada saat reaksi charging yang berlebihan  sehingga temperatur mengalami kenaikan yang berlebih  pula. Untuk menambah level  electrolyte  battery gunakan air suling (H2O).



GLOSARIUM
Additive     : bahan tambah. 
Anti foam     : sifat oli untuk tidak mudah berbusa. 
Anti Rust / corrosion     : sifat oli memisahkan debu dan mencegah korosi. 
Anti wear      : sifat oli untuk mencegah keausan. 
Ash content      : besarnya kandungan debu pada fuel. 
Bearing      : berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan serta hilangnya tenaga akibat bagian yang saling berputar. 
Belt      : Pemindah tenaga melalui kontak antara  belt dengan  pulley penggerak dan  pulley yang digerakkan. 
Boiling point     : titik didih dari suatu material. 
Bolt     : fasteners yang digunakan sebagai pasangan dari nut. 
Cetane number      : merupakan nilai yang menunjukkkan kemudahan pembakaran  fuel. Cetane number sangat menentukan kemudahan start dan pembakaran. 
Clamp     : digunakan untuk pengikat pada penyambungan hose ke pipa logam. 
Coloumb (Q)      : banyaknya muatan listrik (elektron) yang mengalir melalui suatu titik pada sebuah penghantar. 
Coolant      : zat cair yang digunakan pada circuit pendingin engine.  
Density     : berat jenis. 
Drop point      : titik leleh, merupakan titik suhu pada saat grease mulai mencair akibat panas.  
Electrolyte battery     : material pada battery yang membuat material aktif seperti plate dan asam sulfat (sulfuric acid) terjadi reaksi kimia sehingga battery dapat menghasilkan arus. 
Extreme pressure memperbaiki ketahanan oil terhadap tekanan. 
Fasteners     : pengencang yang digunakan untuk menggabungkan beberapa  parts atau komponen menjadi suatu komponen assembly. 
Flash point     : merupakan nilai yang lebih menunjukkan temperatur penyalaan bahan bakar. 
Gasket      : mencegah kebocoran cairan melalui permukaan bidang  kontaknya terhadap komponen yang dirakit dan bersifat static. 
Key     : pasak, digunakan sebagai lock antara roda sisi atau pulley tehadap shaft. 
Konduktor      :  Material yang dapat mengalirkan arus listrik, konduktor juga dapat dikatakan sebagai bahan yang atom–atomnya mempunyai jumlah elektron lebih kecil dari empat pada lintasan (kulit) terluar. 
Leverage/Mechanical lever      : alat yang digunakan untuk meneruskan dan menambah gerakan dan gaya. 
Liquid       : suatu zat atau material yang berbentuk cair. 
Nut      : merupakan fasteners dengan aplikasi pemakaian sebagai pasangan dari bolt. 
Pin     : digunakan sebagai  fasteners pada bagian parts yang bergerak dan sebagai pengunci (lock) serta sebagai pelurus posisi parts yang saling disambungkan. 
Pour point      : menunjukkan temperatur terendah fuel dapat mengalir.  
Pressure     : gaya pada satuan luas. 
O-ring     : berfungsi sebagai seal akibat tertekan (squeezed) pada komponen.  
Oxidation inhibitor       : sifat oli terhadap peristiwa oksidasi. 
Resistance      : hambatan, merupakan perlambatan kecepatan elektron bebas yang berjalan melalui sebuah logam, satuan hambatan listrik adalah ohm dan simbolnya adalah F.  
Screw     : merupakan salah satu jenis fasteners yang bentuknya hampir sama dengan bolt atau capscrew, akan tetapi berukuran kecil. 
Seal      : digunakan sebagai penyekat atau perapat pada bagian yang saling disambungkan terhadap kebocoran cairan, udara, debu, dan menjaga tekanan. 
Snap ring     : merupakan pendukung yang berfungsi sebagai lock penempatan posisi atau penahan (retainer), 
Spesific gravity      :   rapat relatif, merupakan perbandingan (rasio) dan berat jenis (density) suatu zat cair diperbandingkan dengan berat jenis air murni. 
Stud      : merupakan salah satu jenis  fasteners berupa steel rod yang memiliki  thread pada kedua ujungnya. 
Tensile strength     : Kekuatan tarik dari suatu bahan. 
Thread     : Ulir, thread dibedakan atas thread kasar (coarse thread) dan thread halus (fine thread). 
Viscosity     : kekentalan, merupakan ukuran kemampuan suatu cairan untuk mengalir.
Washer      : merupakan cincin penutup yang digunakan antara bolt ataupun nut terhadap parts atau komponen yang diikat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar